Wednesday, 22 February 2017

WAHDATUL WUJUD

Opini Serambi Indonesia, 17 Februari 2017
Ramli Cibro
Suatu ketika Seorang pencuri  masuk ke sebuah kebun dan mencuri buah-buahan yang ada dalam kebun tersebut. Sang pemilik tiba-tiba ada disana dan menangkap basah sang pencuri. Ia berkata kepada pencuri, “Apakah kamu tidak takut kepada Allah?” Pencuri tersebut menjawab, “Mengapa harus takut? Pohon ini milik Allah, dan buah-buahan ini juga milik Allah. Dan aku adalah hamba Allah. Hamba Allah tidak lain adalah memakan milik Allah.” Kemudian pemilik kebun memerintahkan para pelayannya untuk mengikat pemuda di pohon dengan sebuah tambang. Pencuri kemudian ketakutan dan berteriak, “Mengapa engkau mengikatku? Apakah kamu tidak takut kepada Allah?” Dengan tersenyum, pemilik kebun menjawab, “Mengapa aku harus takut? Ini tongkat Tuhan, tambang inipun milik Tuhan dan kamu adalah hamba Tuhan. Sekarang aku akan memukul hamba Tuhan dengan tongkat Tuhan.” (Javad dalam Nasr xviii:1993)

Saturday, 4 February 2017

ISLAM DAN MISI UNIVERSAL

Ramli Cibro


Islam sebagai agama universal sejalan dengan prinsip Islam rahmatan lil alamin. Namun, penerjemahan rahmatan lil alamin menjadi berbeda dalam berbagai konteks ruang dan waktunya. Sebagian kita memaknai rahmatan lil alamin, sebagai misi agresi bahwa semua umat manusia harus diislamkan supaya ia dapat merasakan rahmatan lil alamin. Sebagian lagi menganggap rahmatan lil alamin akan terwujud sendiri jika kaum muslimin menjalankan ajaran Islam secara menyeluruh. Artinya dengan penegakan syari’at Islam, otomatis persoalan lainnya akan selesai begitu saja. Namun sebagian lagi menyatakan bahwa rahmatan lil alamin adalah misi nilai, dimana nilai-nilai Islam harus menjadi sistem peradaban dan menjadi inspirasi bagi semua umat manusia. Bagi kelompok terakhir ini, islam rahmatan lil alamin diterjemahkan sebagai kemampuan Islam untuk menjawab dan mewarnai persoalan-persoalan global seperti Hak Asasi Manusia, Kesetaraan Gender, Tekhnologi dan Rekayasa Genetika.