![]() |
| Opini Serambi Indonesia, 17 Februari 2017 |
Ramli Cibro
Suatu ketika Seorang pencuri masuk ke sebuah kebun dan mencuri buah-buahan yang ada dalam kebun tersebut. Sang pemilik tiba-tiba ada disana dan menangkap basah sang pencuri. Ia berkata kepada pencuri, “Apakah kamu tidak takut kepada Allah?” Pencuri tersebut menjawab, “Mengapa harus takut? Pohon ini milik Allah, dan buah-buahan ini juga milik Allah. Dan aku adalah hamba Allah. Hamba Allah tidak lain adalah memakan milik Allah.” Kemudian pemilik kebun memerintahkan para pelayannya untuk mengikat pemuda di pohon dengan sebuah tambang. Pencuri kemudian ketakutan dan berteriak, “Mengapa engkau mengikatku? Apakah kamu tidak takut kepada Allah?” Dengan tersenyum, pemilik kebun menjawab, “Mengapa aku harus takut? Ini tongkat Tuhan, tambang inipun milik Tuhan dan kamu adalah hamba Tuhan. Sekarang aku akan memukul hamba Tuhan dengan tongkat Tuhan.” (Javad dalam Nasr xviii:1993)
