Diceritakan bahwa ada sepasang suami istri yang taat beribadah
kepada Allah namun mereka hidup miskin. Setiap hari, keluarga itu dikunjungi
oleh mertua, yaitu ibu dari si istri yang selalu mengeluh kepada ketidakmampuan
menantunya untuk keluar dari kemelaratan. Hingga suatu ketika si menantu
bermimpi bertemu dengan Tuhan lalu ia berkata,,
"Wahai Tuhan, aku dan istriku adalah hamba yang taat
beribadah, namun Engkau menimpakan kepada kami kehidupan yang melarat."
Tuhan menjawab, "Aku tidak akan menyia-nyiakan amalan kalian
berdua. Di setiap amal sholeh yang kalian lakukan, Aku membangunkan untuk
kalian berdua sebuah istana dari emas di surga"
Pemuda itupun terbangun. Keesokan harinya, mertuanya kembali
datang dan mengeluh pada kemiskinan mereka. Pada malam kedua, pemuda itu
kembali berjumpa dengan Tuhan dan berkata,
"Wahai Tuhan. Aku sudah benar-benar tidak tahan dengan
kemiskinanku. Setiap hari mertuaku datang dan mencela kekuranganku. Tolong,
keluarkan secuil balasan untukku dari surga untuk menutupi kebutuhanku di dunia
ini."
Pemuda itu terbangun dan mendapati sebongkah batu emas di samping
tempat tidurnya. Ia pun gembira dan menyerahkan bongkahan batu emas tersebut
kepada istrinya.
Di malam ketiga, ia dapati dirinya berada di dalam surga di depan
sebuah bangunan yang indah dan terbuat dari emas. Bangunan tersebut dikelilingi
oleh taman dan bebatuan permata serta kolam madu yang menawan. Namun
pandangannya terhenti ketika melihat dinding bagian kiri bangunan itu seperti
berlobang, bekas dicongkel. Sedikit memang, dan sepertinya tidak terlalu
bermasalah, namun pemandangan itu sangat mengganggunya. Ia lalu bertanya kepada
seorang malaikat yang menjaga bangunan itu.
"Wahai malaikat. Milik siapakah bangunan ini? Dan dinding
itu, kenapa bisa berlobang?" Ia bertanya.
Malaikat menjawab,
"Banguan ini adalah milikmu. Dan lobang itu,,,, Tuhan
menyuruh kami mencongkelnya atas permintaanmu." Malaikat menjelaskan.
Pemuda itu kemudian berkata, "Tolong katakan pada Tuhan untuk
mengambil kembali batu emas yang telah ia berikan kepadaku. Aku tidak ingin
bagianku di surga berkurang karena ketidaksabaranku menghadapi ujian-Nya di
dunia."
Pemuda itu kemudian terbangun karena ada yang memanggil dan
menggoyang-goyangkan tubuhnya. Ternyata itu adalah istrinya yang
membangunkannya untuk memberitahu bahwa batu emas yang diberikan kepadanya
tiba-tiba menghilang.
Ia kemudian menjelaskan, "Batu
emas itu diambil dari dari bagian bangunan surga yang Tuhan persiapkan untuk
kelak menjadi balasan bagi ketaatan kita. Aku tidak ingin bagian kita di
surga menjadi berkurang lantaran ketidaksabaranku menghadapi kemelaratan di
dunia ini. Oleh karenanya aku meminta kepada Tuhan, untuk menarikanya
kembali."
(Cerita ini dikutip dan disadur dari berbagai sumber dengan perubahan seperlunya...)
No comments:
Post a Comment