Saturday, 25 April 2015

Namanya Dinda; Fiksi Bersambung (part II)



 Namanya Dinda. Tentu saja Dinda yang masih sama dengan pernah kudeskripsikan waktu itu. Yaitu; Seorang cewek culun, aktifis dakwah, berkacamata, dan mahasiswi jurusan tetangga. Cantiknya lumayan, kira-kira dapet point 6,5 atau 0,5 poin lebih tinggi dari Cewek dalam lagu Mata Indah Bola Pimpong-nya Iwan Fals). Jadi wajar donk kalau aku suka? Disini Sekali lagi ku tegaskan, Dinda itu nama Pesbuk, bukan nama sebenarnya. Disini nama sebenarnya disamarkan untuk melindungi orang yang tidak bersalah dari jahatnya Cinta....(Dalam beberapa hal, aku menganggap cinta itu jahat)
Bukan menjadi rahasia lagi, bahwa kebanyakan kader dakwah pasti berpacaran. Entah darimana dalil yang membolehkannya, yang jelas ini merupakan sebuah fenomena yang mudah dijumpai. Menurut dugaanku Dinda-pun dah punya pacar. Terakhir kali aku bertemu dengannya, ia sedang jalan berdua bersama seorang pria misterius yang standarnya beda-beda tipis dengan aku. Mudah-mudahan itu bukan pacarnya. Dan jika benar? Artinya lagi-lagi ada yang mencuri start-ku.

Wednesday, 15 April 2015

Namanya Dinda (Bagian 1)



Namanya Dinda. Bukan nama asli, tapi nama pesbuk. Setidaknya ini yang ku tahu. Dua kali pesbuknya aku request,,, dua kali aku diabaikan. Tapi bagiku itu tak masalah. Diabaikan dan Mengabaikan atau yang lebih kejam, Ditolak dan Menolak adalah keseharian. Sudah terlalu biasa aku dengan semua itu. Sebagai gambaran umum, Dinda itu; Orangnya culun; berkacamata ; aktifis; penampilan biasa; anak jurusan tetangga dan mungkin juga anak LDK. Sebuah kenaifan bagi aku yang Anti LDK ternyata malah menyukai makhluk dari spesies 'Ikhwan-Ukhti.' 

Friday, 10 April 2015

Mengapa Islam Mundur...?


Ramli
Seorang Mahasiswa
Pertanyaan mengapa Islam mundur adalah pertanyaan yang sulit dan kompleks. Setiap orang berbeda-beda jawaban sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Meskipun demikian, setiap pandangan dan jawaban tentu harus memiliki landasan dan argument yang dapat diperanggungjawabkan. Sebagai contoh misalnya ketika kemunculan tarekat berbarengan dengan penyerangan kaum Mongol, tidak serta merta menjadikan tarekat sebagai kambing hitam atas kemunduran Islam pasca serangan tersebut. Dan dan sebaliknya kita juga tidak dapat membela tarekat dan membantah tuduhan yang menyatakan tarekat sebagai biang kemunduran Islam sebelum melakukan penelitian dan pengkajian yang komprehensif.