Hai Putri Kecil. Apa Kabarmu?
Aku kenal
orang sepertimu yang terlalu sibuk dengan hal-hal sepele dan melupakan hal-hal
serius. Aku kenal orang sepertimu yang mengikut arus sekaligus mencoba untuk
melawannya. Aku kenal orang sepertimu yang begitu idealis namun tanpa sengaja
sering menabrak idealismenya sendiri.
Hampir semua
salah di matamu tapi bukan karena kau suka menyalah-nyalahkan. Hanya saja kau
terlalu sensitif dan terlalu peka untuk setiap apa yang kau lihat telah penyimpang.
Kau terlalu baik, terlalu berempati, hingga terkadang kau terjebak dalam
empatimu sendiri. Sering terjadi kau tidak mampu melepaskan diri atau
mengakhiri hubungan yang terbentuk tanpa sengaja akibat kecerobohan (persisnya
keluguan)mu.
Kau ingin terlihat
perfect, padahal itu bukan dirimu. Kau adalah seorang seniman hidup,
yang ceroboh, berantakan, suka dengan hal-hal yang baru, namun juga sangat
fundamental. Bagimu, petuah orang tua, tradisi, kebijaksanaan nenek moyang,
adalah kebenaran mutlak yang terlalu kurang ajar untuk dikritisi atau dibantah.
Kau ingin diterima sebagai dirimu apa adanya, namun kau tidak siap sehingga
berusaha menampilkan sisi-sisi ternarsis dari dirimu.
Kau itu
aneh.Terkadang kau berusaha berpenampilan sempurna supaya diakui, terkadang kau
juga memaksakan argumentasi tentang dirimu sendiri supaya diterima orang lain.
Namun terkadang disisi lain, kau begitu membenci dirimu yang ingin mendapat
pengakuan itu. Terkadang kau ingin bebas, tidak peduli dengan pandangan orang
terserah mereka mau bilang apa.
Terkadang kau
menangis tersedu-sedu tanpa alasan yang jelas mengapa engkau menangis.
Terkadang engkau merasa pilu oleh cerita-cerita fiksi yang kau karang sendiri.
Seperti seorang pelukis yang membuat lukisan anak kecil menangis, dan pelukis
itupun ikut menangis karena melihat lukisan anak kecil sedang menangis. Namun
ketahuilah bahwa pelukis itu sedang merefleksikan sisi 'anak menangis' yang ada
dalam jiwanya. Begitu pula dirimu, apapun yang kau tulis dan membuatmu menangis
adalah sisi reflektif dari jiwamu sendiri. Jelas kau ingin diterima sebagai apa
adanya, sebagai putri cengeng yang amburadul dan berantakan, sebagai pengelana
kehidupan yang tak kenal lelah mencari pemaknaan ketika orang lain sibuk dengan
buih dipermukaan.
Kau bertindak ceroboh lalu menyesal lalu ceroboh lagi lalu menyesal lagi. Kau akan terus menyesal sampai kau sadari bahwa kecerobohan itu adalah dirimu yang sebenarnya. Kecerobohan adalah sisi kreatif yang justru membuatmu bangga. Dan teruslah bertindak ceroboh.
Kau bertindak ceroboh lalu menyesal lalu ceroboh lagi lalu menyesal lagi. Kau akan terus menyesal sampai kau sadari bahwa kecerobohan itu adalah dirimu yang sebenarnya. Kecerobohan adalah sisi kreatif yang justru membuatmu bangga. Dan teruslah bertindak ceroboh.
Dalam Mytologi
Yunani dipercaya bahwa eksistensi sejati dari alam lahir dari ketidakberaturan
dan ketidakstabilan (Chaos). Dan dirimu yang tak terduga itu, lambat laun akan
melahirkan sebuah Eksistensi yang sejati, yang berbeda yang akan membuatmu
menyesali 'penyesalan'mu.
Teruslah
mengembara Putri Kecil yang ceroboh. Berbanggalah ketika kedewasaan serasa tak
kunjung menjemputmu,, “Karena pandangan bijaksana itu,” kata Jostein Gaarder,
penulis Novel Dunia Sophie, “adalah pandangan seorang anak kecil yang selalu
terkagum pada apapun yang ia lihat.”
Selamat
berkelana di duniamu sendiri. Selamat merengkuh nikmatnya petualangan.
No comments:
Post a Comment