Friday, 16 October 2015

Neutrality of Science, Benarkah Sains itu Netral?




Ramli Cibro
Bebas nilai sesungguhnya adalah tuntutan yang ditujukan kepada ilmu pengetahuan agar ilmu pengetahuan yang dikembangkan dengan tidak memperhatikan nilai-nilai lain di luar ilmu pengetahuan. Tuntutan dasarnya adalah agar ilmu pengetahuan dikembangkan hanya demi ilmu pengetahuanm dan karena itu ilmu pengetahuan tidak boleh dikembangkan dengan didasarkan pertimbangan lain diluar ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan harus dikembangkan hanya semata-mata berdasarkan pertimbangan ilmiah murni.[1]

Saturday, 3 October 2015

ULIL KOK GA BOLEH MASUK?

Tulisan ini pernah dimuat di Suaka Online (UKM SUAKA), Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Jum’at, 9 bulan mei 2014,
http://suakaonline.com/2632/2014/05/09/kok-ulil-gak-boleh-masuk/. 
Tulisan ini hanyalah ‘reaksi,’ penulis atas peristiwa gagalnya seorang cendikiawan muslim, Ulil Absar Abdalla, menghadiri Acara diskusi yang dilakukan salah oleh salah satu HMJ di Kampus tersebut pada hari senin, 05 mei 2014. Tentu saja tulisan ini masih jauh dari ‘kebenaran.’ Namun kami berharap ia akan menjadi ‘wasilah,’ bagi kami dalam rangka pencarian ‘kebenaran,’ itu sendiri.


ULIL KOK GA BOLEH MASUK?
Oleh Ramli Cibro
Ada tradisi di UIN, bahwa mahasiswa itu harus didobrak pemikirannya, agar terbiasa terbuka, kritis dan tidak kaku. Tradisi dobrak mendobrak atau bongkar membongkar pemikiran pada dasarnya adalah warisan kejayaan Islam di masa lalu. Ummat selalu diajarkan untuk bersikap kritis dalam menjawab setiap persoalan. Ketika dihadapkan pada tantangan, umat Islam tidak dianjurkan untuk menghindar. Semua keresahan di kalangan umat selalu dipandang dari konteks akademik dan disambut dengan keterbukaan. Menghadirkan Sang Pengacau dan mempelajarinya.

KEGUNAAN BELAJAR FILSAFAT

Ramli Cibro


Ahmad Tafsir dalam Filsafat Ilmu menuliskan bahwa untuk dapat mengetahui kegunaan filsafat, kita dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, kedua filsafat sebagai metode pemecahana masalah dan ketiga filsafat sebagai pandangan hidup (philosophy of life).[1]

KAMPUS DALAM LINGKAR SETAN KONSUMERISME



Ramli Cibro
Terlalu naïf jika bercerita tentang buku apa yang harus menghiasi perpustakaan ketika jutaan buku terbut tiap hari, bebas ‘mencret’ tanpa perlu ada klarifikasi ilmiah untuk pertanyaan buku apa yang pantas dijadikan referensi, makalah, jurnal, atau sekeripsi kecuali bahwa buku itu harus ada putnot dan ada daftar pustakanya.